Sebelum lebih jauh membahas peranan komunikasi
dalam organisasi, kita perlu memahami dahulu pengertian dari komunikasi dan
organisasi, berikut adalah penjelasannya :
A. Pengertian Komunikasi :
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan;
kontak; perhubungan.
2. Menurut Wikipedia :
Suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung
dengan lingkungan dan orang lain. Suatu proses penyampaian informasi (pesan,
ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain
B. Pengertian Organisasi :
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian dalam
perkumpulan untuk tujuan tertentu;
kelompok kerja sama antara orang-orang yang
diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
2. Menurut Wikipedia :
Suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk
tujuan bersama.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
suatu organisasi di dalamnya pasti terdapat sumber daya manusia (SDM) yang
notabenenya manusia tersebut adalah mahkluk individu sekaligus juga makhluk
sosial. Kemudian suatu organisasi membutuhkan yang namanya sistem atau
manajemen sebagai acuan kerjanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Sehingga sebagai makhluk
sosial sudah pasti memerlukan yang namanya komunikasi dengan makhluk sosial
lainnya, sebab komunikasi akan terjalin jika terdiri sekurang-kurangnya dua
individu. Dalam kaitannya dengan sistem dalam suatu organisasi, komunikasi
sangat dibutuhkan bahkan bisa dikatakan sangat vital kehadirannya karena sistem
akan berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat diterapkan kepada semua
anggota suatu organisasi mulai dari yang paling bawah sampai yang paling atas.
Suatu organisasi yang terbentuk tanpa adanya komunikasi yang baik dan lancar
merupakan organisasi yang tidak akan berjalan secara teratur sesuai sistem yang
ada, organisasi tersebut juga tidak akan berkembang bahkan bisa saja organisasi
tersebut akan mati.
Sebagai contohnya, dalam suatu perusahaan para
karyawannya tidak akan tahu apa yang akan dikakukannya dan apa yang dikerjakan
rekannya. Pemimpin tidak bisa memberikan instruksi dan menerima masukan dari
bawahannya. Koordinasi tidak berjalan, kerja sama tidak terjadi, masing-masing
orang tidak dapat mengekspresikan perasaannya, kebutuhannya, masalah yang
dihadapinya dalam pekerjaan kepada rekannya, timnya, suvervisornya atau kepada pimpinannya.
Komunikasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antar manusia dan antar
kelompok dalam sebuah organisasi. Jika jenis dan pembagian pekerjaan demikian
banyak, beragam, dan berbeda-beda, maka dibutuhkan suatu jembatan penghubung.
Jembatan penghubung yang dimaksud di sini adalah komunikasi.
Sebabnya komunikasi itu penting dalam suatu organisasi :
1. Menghasilkan pemahaman yang sama antara
pengirim informasi dengan penerima
informasi pada semua tingkatan dalam organisasi.
informasi pada semua tingkatan dalam organisasi.
2. Membangun iklim organisasi yang pada akhirnya
dapat mempengaruhi efisiensi dan
produktifitas organisasi.
produktifitas organisasi.
3. Membangkitkan kinerja orang
yang terlibat di dalam organisasi tersebut yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi efektifitas organisasi.
akhirnya dapat mempengaruhi efektifitas organisasi.
Komponen yang dibutuhkan agar
komunikasi dapat terjalin :
1. Pengirim atau komunikator (sender) :
Pihak yang mengirimkan pesan kepada komunikan.
2. Pesan (message) :
Informasi atau maksud yang akan disampaikan
oleh komunikator kepada komunikan.
3. Saluran (channel) :
Media yang dipakai di mana pesan disampaikan
kepada komunikan.
4. Penerima atau komunikan (receiver) :
Pihak yang menerima pesan dari komunikator.
5. Umpan balik (feedback) :
Tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan
yang disampaikannya.
6. Aturan (protokol) :
Kesepakatan para pelaku komunikasi tentang
bagaimana komunikasi itu akan dijalankan.
Faktor yang mempengaruhi
dalam suatu komunikasi :
1. Bahasa dan tulisan :
Bahasa akan sangat berpengaruh jika
berkomunikasi lisan atau verbal sedangkan tulisan berpengaruh jika
berkomunikasi tertulis atau non-verbal dengan orang yang berbeda daerah, baik
lokal secara suku maupun internasional secara kewarganegaraan. Cara pengucapan,
bentuk huruf dan tanda baca yang berbeda dapat menimbulkan arti yang berbeda
pula.
2. Latar belakang budaya :
Kesan suatu pesan akan terbentuk dari pola
pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang
budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
3. Ikatan kelompok atau group :
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok
sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
4. Harapan :
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga
dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
5. Pendidikan :
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks
sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
6. Situasi :
Perilaku manusia dipengaruhi oleh
lingkungan/situasi.
Fungsi komunikasi dalam organisasi menurut para ahli, antara lain :
1. Menurut Sendjaja :
a. Fungsi Informatif :
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem
pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi
berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan lebih
tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi
dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
b. Fungsi Regulatif :
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku dalam suatu organisasi. Hal yang berpengaruh terhadap fungsi
regulatif, yaitu:
ü Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam
tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki organisasi juga memberi perintah
atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
ü Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif
pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian
peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c. Fungsi Regulatif :
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan
kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara
sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding
kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
d. Fungsi
Integratif :
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan
saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan
dengan baik. Saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu :
ü Saluran komunikasi formal seperti penerbitan
khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan
organisasi.
ü Saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga,
ataupun kegiatan darmawisata.
2. Menurut Scott dan T.R. Mitchell :
a. Kendali, kontrol, pengawasan.
b. Motivasi.
c. Pengungkapan emosional.
d. Informasi.
3. Menurut Thayer :
a. Memberi informasi.
b. Membujuk.
c. Memerintah.
d. Memberi
instruksi.
e. Mengintegrasikan organisasi.
Proses komunikasi yang
terjadi dalam suatu organisasi :
A. Komunikasi
Internal :
Proses komunikasi di antara para pengurus dan
anggota dalam ruang lingkup suatu organisasi, dalam struktur lengkap yang khas
disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal, sehingga kerja
organisasi dapat berjalan. Komunikasi internal terdiri atas empat bagian, yaitu
:
1. Downward Communication (komunikasi dari atas ke
bawah) :
Komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang
yang berada pada tataran manajer atau supervisor mengirimkan pesan kepada
bawahannya.
Fungsi komunikasi dari atas ke bawah antara
lain :
a. Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja.
b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu
tugas perlu untuk dilaksanakan.
c. Penyampaian informasi mengenai
peraturan-peraturan yang berlaku.
d. Pemberian
motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Metode komunikasi dari atas ke bawah antara
lain :
a. Metode tulisan.
b. Metode lisan.
c. Metode tulisan diikuti lisan.
d. Metode
lisan diikuti tulisan.
2. Upward Communication (komunikasi dari bawah ke
atas) :
Komunikasi yang terjadi ketika bawahan mengirim
pesan kepada atasannya.
Fungsi komunikasi dari bawah ke atas antara
lain :
a. Penyampaian informai tentang pekerjaan ataupun
tugas yang sudah dilaksanakan.
b. Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan
ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
c. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
d. Penyampaian
keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan
menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang
mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Alasan mengapa
komunikasi ke atas terlihat sulit dan rumit :
a. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan
pikiran mereka.
b. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik
kepada masalah yang dialami pegawai.
c. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas
yang dilakukan pegawai.
d. Perasaan
bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang
disampaikan pegawai.
disampaikan pegawai.
3. Horizontal Communication (komunikasi sesama) :
Komunikasi yang berlangsung di antara para
karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi komunikasi sesama antara lain :
a. Memperbaiki koordinasi tugas.
b. Upaya pemecahan masalah.
c. Saling berbagi informasi.
d. Upaya
pemecahan konflik.
e. Membina hubungan dan mempererat kekeluargaan
melalui kegiatan bersama.
4. Interline Communication (komunikasi lintas
saluran) :
Komunikasi untuk berbagi informasi melewati
batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi
lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab
mereka berhubungan dengan jabatan fungsional.
Kondisi yang harus dipenuhi dalam komunikasi lintas-saluran :
a. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi
melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung.
b. Setiap
pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan
hasil komunikasinya kepada atasannya.
B. Komunikasi Eksternal :
Proses komunikasi di antara para pengurus dan
anggota suatu organisasi dengan orang atau masyarakat umum.
1. Komunikasi dari organisasi kepada masyarakat.
Contohnya : konferensi pers, iklan, brosur
2. Komunikasi dari masyarakat kepada organisasi.
Contohnya : menerima saran kritik, hotline
customer service 24 jam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar