Welcome To My Blog

Kamis, 02 Oktober 2014

Pengertian Bahasa

Pengertian Bahasa

                Menurut Linguistik (ilmu yang mempelajari bahasa) yang dimaksudkan dengan bahasa ialah sistem tanda bunyi yang di sepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Dari definisi tersebut perlu di jelaskan dan di uraikan sebagai berikut.

         Pertama, bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa itu sejumlah unsur yang terkumpul secara beraturan. Seperti halnya sistem-sistem lain, unsur-unsur bahasa “diatur” seperti pola-pola yang berulang sehingga kalau hanya salah satu bagian saja tidak tampak. Misalnya, bila kita menemukan bentuk seperti :

            Berangkat … kantor
            Ibu tinggal … rumah,

Dengan segera dapat kita duga bagaimana bunyi kalimat itu secara keseluruhan. Sifat itu dapat dijabarkan lebih jauh dengan mengatakan bahwa bahasa itu sistematis, artinya bahasa itu dapat diuraikan atas satuan-satuan terbatas yang terkombinasi dengan kaidah-kaidah yang dapat disatukan, disamping itu, bahasa juga sistemis artinya bahasa itu bukanlah sistem yang tunggal, melainkan terdiri dari beberapa subsistem. Yakni subsistem fonologi, subsistem gramatika, dan subsistem leksikon.
           
Kedua, bahasa adalah sebuah sistem tanda atau simbol-simbol tertentu. Misalnya kata “rumah” menggambarkan hakikat sebuah rumah. Jadi bahasa itu adalah lambang-lambang tertentu yang menimbulkan reaksi yang sama bila orang menanggapi(melihat,mendengar, dan sebagainya). Tegasnya, bahasa itu bermakna, artinya bahsa itu berkaitan dengan segala aspek kehidupan dan alam sekitar masyarakat yang memakainya.
           
Ketiga, bahasa adalah sistem bunyi. Pada dasarnya bahasa itu berupa bunyi. Apa yang kita kenal sebagai tulisan sifatnya sekunder, karena manusia dapat berbahasa tanpa mengenal tulisan. seperti halnya anak belajar berbicara sebelum belajar menulis. Di dunia banyak orang yang bisa berbahasa lisan, tetapi tidak dapat menuliskannya.
           
           Keempat, supaya orang dapat bekerja sama dan berkomunikasi, bahasa digunakan berdasarkan kesepakatan. Artinya, sesuatu diberi makna di dalam bahasa tertentu karena demikianlah kesepakatan pemakai bahasa itu. Para pengguna hanya tinggal mempelajarinya.

           

Kelima, bahasa bersifat produktif. Artinya, sebagai sistem dari unsur-unsur yang jumlahnya terbatas bahasa dapat dipakai secara tidak terbatas oleh pemakainya. Bahasa Indonesia, misalnya, mempunyai  fonem/huruf kurang dari 30, tetapi mempunyai kata lebih dari 80.000 yang mengandung fonem-fonem itu. Dengan fonem-fonem itu masih mungkin diciptakan kata-kata baru. Dari sudut pertuturan, bahasa Indonesia hanya mempunyai 5 tipe kalimat, yakni pernyataan, pertanyaan, perintah, keinginan dan seruan, tetapi dengan kelima tipe itu kita dapat menyusun kalimat Indonesia yang jumlahnya ribuan, bahkan jutaan.

           Keenam, Bahasa bersifat unik. Artinya, tiap bahasa mempunyai sistem yang khas yang tidak harus ada dalam bahasa lain. Bahasa Jawa mempunyai sekitar 100 kata untuk menyebutkan anak dari berbagai binatang yang tidak ada dalam bahasa lain. Bahasa inggris mempunyai lebih dari 50 kata untuk menggambarkan berbagai bentuk daun yang tidak dikenal dalam bahasa lain.

           Ketujuh, kebalikan dari hal yang diungkapkan sebelumnya, ada pula sifat-sifat bahasa yang dipunyai oleh bahasa lain, sehingga ada sifat universal, ada pula yang hamper bersifat universal. Hal ini misalnya kita lihat dalam bahasa Indonesia. Salah satu cirri bahasa Indonesia ialah bahwa konfiks ke-an hanya dapat bergabung dengan sebanyak-banyaknya dua bentuk, seperti:

            tidak pasti                                                                    Ketidakpasian
            salah paham                            menjadi                       kesalahpahaman,

dan sebagainya. Ini mungkin sifat unik dalam bahasa Indonesia.

         Kedelapan, bahasa mempunyai variasi-variasi karena bahasa itu dipakai oleh kelompok manusia untuk bekerja sama dan berkomunikasi, dan karena kelompok manusia itu banyak ragamnya terdiri dari laki-laki, perempuan, tua, muda, ada yang bersekolah dan ada yang tak pernah bersekolah. Cara kita berbahasa kepada anak kecil dengan cara kita berbahasa kepada orang dewasa tentu berbeda. Penggunaan bahasa untuk lingkungan yang berpendidikan tinggi dengan berpendidikan rendah tentu tidak dapat disamakan. Selain umur yang berbeda, daya serap seorang anak dan orang dewasa tentu jauh berbeda. Berinteraksi dalam berbagai lapangan kehidupan, dan yang mempergunakan bahasa untuk berbagai keperluan. Setiap manusia mempunyai kepribadian sendiri, dan hal ini yang paling nyata menonjol dalam hal berbahasa. Tiap orang, secara sadar atau tidak, mengungkapkan cirri khas pribadinya dalam bahasanya sehingga bahasa tiap orang pun mempunyai cirri khas yang sama sekali tidak sama dengan bahasa orang lain.



  Kesembilan , dengan bahasa suatu kelompok sosial juga mengidentifikas dirinya. Diantara semua ciri budaya, bahasa adalah cirri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa tiap kelompok social merasa diri sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok lain. Bagi kelompok-kelompok sossial tertentu. Seperti halnya di Indonesia terdapat berbagai macam suku, setiap suku memiliki bahasa yang berbeda dan bahasa kesatuannya yaitu Bahasa Indonesia. Karena setiap suku memiliki bahasa yang berbeda, dengan adanya bahasa kesatuan maka setiap suku yang berbeda akan saling memahami.

         Kesepuluh, karena digunakan manusia yang mempunyai cirinya sendiri untuk berbagai keperluan, bahasa mempunyai fungsi. Fungsi bahasa adalah mengekspresikan pikiran dan perasaan. Jadi tidak hanya mengekspresikan pikiran saja. Peranan bahasa terlihat jelas dalam mengekpresikan estetika, rasa sedih senang dalam interaksi sosial. Dalam hal ini mereka mengekspresikan perasaan dan bukan pikiran. Karena itu bahasa itu mempunyai peranan sosial, emosional disamping berperan untuk mengemukakan ide. Fungsi itu bergantung pada faktor-faktor siapa, apa, kepada siapa, tentang siapa, di mana, bilamana, berapa lama, untuk apa dan dengan apa bahasa itu di ujarkan.

sumber : Buku Pesona Bahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar